Hubungi Admin
Home / Blog / Cara Membuat Esai yang Baik dan Benar

Cara Membuat Esai yang Baik dan Benar

cara membuat esai
4.7/5 - (14 votes)

Penerbit Buku – Membuat esai tidak asing lagi bagi kaum pelajar. Pasalnya, guru sering memberi tugas kepada siswanya untuk membuat esai. Membuat esai sangat gampang jika Anda memahami bagaimana cara membuat esai yang baik dan benar.

Esai merupakan suatu karya tulis yang dibuat sesuai pandang penulis mengenai suatu masalah tertentu. Dalam membuat esai, pernyataan harus dibuat dengan logis. Selain itu, esai juga harus didukung dengan fakta dan opini dari penulis.

Tujuan membuat esai untuk meyakinkan pembaca terhadap tulisan opini yang dibuat. Tulisan opini ini mengandung penilaian penulis terhadap masalah, kondisi, atau objek pembahasan.

Lihat juga: Cara Membuat Cerpen

Struktur Esai

1. Pendahuluan

Struktur esai yang pertama adalah pendahuluan. Pada pendahuluan, Anda dapat menulis ide yang akan dibahas secara umum. Dapat dikatakan, bagian pendahuluan memuat latar belakang yang merupakan alasan penulis mengangkat permasalahan. Selain alasan, dapat pula untuk mengutarakan pemikiran yang bisa menjawab pertanyaan dari rumusan masalah.

2. Badan Esai

Struktur kedua adalah badan esai. Hal yang perlu dilakukan pada bagian ini adalah menjelaskan masalah yang telah diangkat secara detail. Menyelesaikan masalah tentu memunculkan suatu hasil, jadi perlu untuk menyertakan hasil dari analisis yang dilakukan berdasarkan sudut pandang subjektif penulis.

Kita juga dapat memaparkan argumentasi atau opini terhadap permasalahan. Namun, Anda harus menyisipkan bukti atau data untuk memperkuat argumentasi.

3. Simpulan/Penutup

Terakhir ada simpulan. Simpulan merupakan ringkasan yang didapatkan dari pembahasan. Bagian simpulan dapat mencantumkan rangkuman kata kunci yang menjawab permasalahan. Begitu pula dengan penjabaran hambatan yang dilalui untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah.

Cara Membuat Esai yang Baik dan Benar

1. Tujuan Membuat Esai

Hal pertama yang perlu dipikirkan adalah perlunya untuk mengetahui sebenarnya tujuan membuat esai itu apa. Mengetahui tujuan membuat esai ini akan memberi kemudahan dalam mencari dan menentukan gagasan. Tujuan membuat esai juga akan memudahkan dalam menentukan format sesuai dengan esai yang dibuat.

2. Menentukan Tema

Setelah mengetahui tujuan membuat esai, langkah berikutnya adalah menentukan tema. Menentukan tema memang susah-susah gampang. Hal yang perlu dipertimbngkan dalam menentukan tema adalah layak atau tidaknya sebuah tema tersebut diangkat menjadi suatu masalah.

3. Membuat Kerangka Esai

Cara membuat esai yang ketiga adalah kerangka esai. Kerangka esai merupakan tulisan kasar atau poin-poin saja. Kerangka esai sangat berguna untuk membantu Anda dalam mengembangkan gagasan yang lebih sistematis dan rapi.

Membuat kerangka dapat dilakukan dengan mencari sumber referensi terlebih dahulu. Menuliskan hal-hal penting pada sumber referensi untuk kemudian dikembangkan lebih lanjut. Pembahasan esai akan menjadi runtut dan mudah dipahami dengan bantuan kerangka esai.

4. Melakukan Sebuah Riset

Pada langkah ini, hal yang dilakukan berupa pengamatan dan pengumpulan sumber informasi yang relevan dengan tema. Anda dapat membuat cek list supaya lebih mudah dalam melakukan riset.

Melakukan riset diperlukan agar mendapatkan informasi tambahan untuk mendukung data pada pembahasan masalah. Esai yang dibuat membutuhkan informasi tambahan sesuai dengan tema, jadi Anda perlu melakukan riset atau pengamatan.

5. Membuat Esai Sesuai Struktur

Setelah tahap 1-4 sudah dilakukan, cara membuat esai selanjutnya adalah memasuki pembuatan esai itu sendiri. Membuat esai harus sesuai dengan strukturnya. Struktur esai ada tiga seperti yang sudah dijelaskan di awal tadi, yaitu pembukaan, badan isi, dan simpulan.

Menulis esai sesuai struktur akan membuat tulisan Anda mudah untuk dipahami oleh pembaca. Pembaca jadi terkesan dengan esai yang telah dibuat karena tersusun dengan runtut.

Paragraf esai mengandung dua unsur, yaitu tesis dan argumentasi. Unsur tesis terdapat pada kalimat utama, sementara argumentasi terdapat pada alasan dan bukti yang mendukung setiap kalimat utama, atau bisa dikatakan sebagai kalimat penjelas.

6. Kalimat Utama setiap Paragraf

Seperti yang telah dibahas pada poin sebelumnya, Anda harus memastikan setiap paragraf memiliki kalimat utama. Kalimat utama ini diperlukan karena mengandung informasi penting yang akan diperjelas pada bagian kalimat penjelas.

7. Menyertakan Bukti yang Relevan

Argumentasi kurang berkualitas jika tidak disertai dengan bukti yang dapat mendukung pendapat. Cara membuat esai pada tahap ini akan meyakinkan pembaca bahwa argumentasi yang diutarakan mengandung kebenaran dan dapat dibuktikan.

Menyertakan bukti untuk mendukung opini dapat didapatkan dari berbagai sumber referensi. Sumber referensi yang relevan seperti buku, jurnal, skripsi, makalah, dan karya tulis lainnya.

Baca juga: Jasa Content Writer

8. Menggunakan Kosa-Kata yang Formal

Membuat esai tidak boleh menggunakan kata-kata santai, apalagi kata gaul. Pemilihan kosa-kata yang patut digunakan pada karya tulis esai adalah kata baku. Kata baku dianggap lebih formal dan untungnya tulisan mudah dimengerti.

Pemakaian kosa-kata yang baik dan benar dapat dipelajari melalui PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Jadi, pertimbangkan baik-baik kosa-kata yang digunakan!

9. Menggunakan Kata Transisi

Setelah memahami penggunaan kosa-kata yang baku, cara membuat esai selanjutnya adalah penggunaan kata transisi. Kata transisi diperlukan untuk menghubungkan gagasan yang ditulis agar memiliki hubungan satu sama lain.

Berikut contoh kata transisi:

  1. Kata Transisi Kausal : Kata transisi yang menunjukkan sebab-akibat dari suatu peristiwa. Contohnya sehingga, oleh karena itu, demikian, untuk itu, kemudian, begitu, jadi, seandainya, dengan begitu, dan lain sebagainya.
  2. Kata Transisi Adversatif : Kata transisi yang menunjukkan kerugian untuk menandai konflik. Contohnya namun, tapi, sebaliknya, sedangkan, meskipun, bagaimanapun juga, lebih dari itu, apapun yang terjadi, dan lain-lain.
  3. Kata Transisi Aditif : Kata transisi yang menunjukkan poin saat ini sebagai tambahan poin sebelumnya. Contohnya memang, dan, maupun, terlalu, atau, selanjutnya, apalagi, bahkan, faktanya, kalau tidak, dan masih banyak lagi.
  4. Kata Transisi Berurutan : Kata Transisi yang menunjukkan urutan numerik, kesimpulkan, dan penjumlahan. Contohnya pertama, kedua, lanjut, sesudah ini, sebagai poin terakhir, sebelum, jadi, dan lain sebagainya.
  5. Mencantumkan Sumber Referensi
  6. Selanjutnya adalah mencantumkan sumber referensi yang dipakai untuk mendukung gagasan. Menuliskan sumber referensi berguna untuk mengetahui sumber mana saja yang dipakai. Selain itu kita juga harus menghargai karya orang lain. Jadi, penting untuk menuliskan sumber referensi.
  7. Membaca Ulang dan Memperbaiki
  8. Membaca ulang dan memperbaiki merupakan cara membuat esai yang terakhir. Membaca ulang dapat mengetahui bagian-bagian yang masih salah yang nantinya dapat diperbaiki.
  9. Perhatikan betul mengenai kata-kata, bahasa yang digunakan, aturan-aturan tulisan, dan poin penting lainnya. Membaca ulang dapat dilakukan lebih dari satu kali, tujuannya agar tulisan yang telah selesai sudah tidak ada lagi kesalahan.

Nah demikianlah pembahasan kali ini. Siapa bilang membuat esai itu sulit? Asalkan kita memahami cara untuk membuatnya, sebenarnya gampang-gampang aja kok. Sampai jumpa dan semoga berhasil!

Artikel lainnya: Jasa Percetakan Buku Termurah