pengertian menulis

Pengertian Parafrase: Jenis, Ciri, dan Cara Membuatnya (LENGKAP)

4.8/5 - (6 votes)

Penerbit Buku – Pengertian Parafrase: Parafrase merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi pada benak kita. Mungkin saat kita belajar bahasa indonesia pernah diminta untuk membuat parafrase dari sebuah paragraf teks atau puisi. Parafrase juga bisa kita gunakan dalam menulis sebuah artikel, esai, skripsi, dan karya tulis ilmiah lainnya.

Parafrase merupakan istilah dalam linguistik yang memiliki makna pengungkapan kembali suatu konsep dengan menggunakan kalimat atau frase lain tanpa harus mengubah maknanya. Parafrase cenderung diuraikan kembali menggunakan bahasa dari si pembuat parafrase. Sehingga parafrase dapat digunakan untuk memahami suatu teks karangan.

Baca Juga: Cara Menerbitkan Buku Secara Indie

Apa itu Parafrase?

Parafrase adalah penyajian kembali sebuah karya sastra ke bentuk sastra lain tanpa harus mengubah makna dan inti-inti penting yang ada dalam karya sastra sebelumnya. Adanya parafrase adalah untuk mengungkap makna-makna yang tersembunyi, sehingga dapat memperjelas karya yang aslinya.

Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pengertian parafrase menurut KBBI adalah pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau perubahan bahasa ke bahasa lain tanpa mengubah pengertiannya.

Sedangkan menurut yang lainnya parafrase yaitu penguraian kembali suatu teks karangan dalam bentuk susunan kata-kata yang lain, dengan maksud untuk menjelaskan makna yang tersembunyi. Sedangkan memparafrasekan adalah menguraikan kembali suatu teks ke dalam bentuk teks lain.

Pengertian Paraprase Menurut Para Ahli

L. Behrens mengatakan bahwa pengertian parafrase merupakan penyajian poin-poin penting, penjelasan atau argumen, tetapi itu mengandung kata-kata yang tidak mudah diingat secara langsung. Parafrase juga adalah sebuah ringkasan yang dibuat dengan menggunakan bahasa kita sendiri dengan singkat dan menyatakan kembali poin utama penulis asli.

Pengertian Parafrase pada Puisi

Dalam puisi, parafrase digunakan untuk menjabarkan kata-kata yang terkandung dalam karya puisi tersebut untuk dijadikan karya sastra yang lain. Hal itu berarti, bahwa puisi yang tunduk pada aturan-aturan puisi jika diubah ke bentuk prosa maka harus mengikuti aturan-aturan prosa, tanpa adanya perubahan makna dari puisi tersebut.

Jenis-jenis Parafrase Secara Umum

Parafrase dalam bahasa indonesia dibagi menjadi 2 bagian yaitu ada parafrase bebas dan ada parafrase terikat. Berikut penjelasannya :

1.Parafrase Bebas

Parafrase bebas adalah tidak adanya aturan yang mewajibkan penulis untuk menggunakan kata-kata asli yang digunakan dalam karya sastra rujukan untuk membangun karya sastra yang lainnya, namun tetap mempertahankan poin inti dan makna yang terkandung di dalam karya sastra rujukan tersebut.

Dalam parafrase bebas ini penulis diberikan kebebasan untuk menggunakan kata-kata lain, bahkan jika tidak sama sekali menggunakan kata-kata dari buku aslinya pun juga tidak apa-apa.

2. Parafrase Terikat

Parafrase terikat adalah diwajibkannya seorang penulis untuk menggunakan kata-kata asli dari karya sastra rujukannya. Untuk membedakannya dengan buku asli penulis diperbolehkan untuk menambahkan kata-kata lain agar membentuk sebuah karya sastra yang berbeda, namun makna dan isinya harus tetap sama.

Unsur dan Ciri-ciri Parafrase

1.Unsur-unsur parafrase yaitu :

  • Parafrase kalimat artinya memisahkan atau memenggal sebuah kalimat, menjadi beberapa kata sesuai jabatannya, yaitu subjek, predikat, objek, dan keterangan.
  • Parafrase suku kata yang artinya hanya memisahkan atau memenggal sebuah kata sesuai dengan suku katanya.

2.Ciri-ciri parafrase yaitu :

  • Bentuk tuturannya berbeda dari sumber asli. Sumber asli yang dimaksud disini adalah kalimat atau paragraf yang akan diparafrasekan.
  • Makna tuturannya sama. Makna harus mengikuti kalimat yang asli.
  • Substansi tidak berubah.
  • Bahasa atau cara penyampaiannya berbeda.

Artikel Lainnya: 9 Penulis Terkenal di Indonesia

Langkah-langkah Membuat Parafrase

Untuk membuat parafrase itu dibagi menjadi dua, yaitu parafrase secara lisan dan parafrase secara tertulis.

1. Parafrase Secara Lisan

Pengertian parafrase secara lisan, adalah sebuah ungkapan kembali dari tuturan bahasa, tingkatan atau seperti macam bahasa lalu diubah ke bentuk lainnya secara lisa. Membuat parafrase secara lisan umumnya digunakan untuk berlatih keterampilan dalam berbicara untuk menyampaikan kembali informasi atau karya sastra yang telah dibaca atau yang kita pelajari menggunakan kalimat kita sendiri.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat parafrase secara lisan adalh sebagai berikut :

  • Membaca informasi secara cermat.
  • Mencatat kalimat-kalimat inti.
  • Mengembangkan kalimat inti untuk menjadi pokok pikiran.
  • Menyampaikan pokok pikiran dalam bentuk uraian lisan dengan kalimat sendiri.
  • Menggunakan sinonim dengan ungkapan yang sepadan.
  • Bisa merubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
  • Mengubah kalimat aktif menjadi kalimat tidak aktif.
  • Menggunakan kata ganti orang ketiga jika tiba-tiba mengalami kesulitan dalam menguraikan.

2. Parafrase Secara Tertulis

Membuat parafrasa secara tertulis umumnya untuk meningkatkan dan melatih keterampilan dalam menulis dan untuk menyampaikan kembali informasi yang sebelumnya telah dibaca ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa sendiri namun tetap dengan makna yang sama.

Langkah yang harus dilakukan untuk membuat parafrase tertulis yaitu sebagai berikut :

  • Membaca dengan cermat paragraf mana yang akan kita parafrasekan.
  • Menuliskan kalimat inti dari bacaan.
  • Mengembangkan kalimat inti menjadi gagasan kalimat pokok.
  • Menyampaikan gagasan tersebut menggunakan bahasa sendiri.
  • Menggunakan kata bersinonim.
  • Mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung
  • Mengubah kalimat aktif menjadi kalimat fasif.

Contoh Memparafrasekan Kalimat

Berikut adalah contoh parafrase paragraf menggunakan teknis parafrase bebas.

Before Parafrase

“Mobilitas keseharian masyarakat di kota Medan saat ini ditopang oleh sektor jalan raya. Data Medan dalam Angka (2016) menyatakan bahwa sekitar 3.000 km dalam kondisi baik dan 191 km butuh perbaikan signifikan. Data sebaran kendaraan menunjukkan bahwa dari total jumlah kendaraan penumpang sebesar 408.877 unit, hanya 1% teralokasi untuk angkutan umum dan sisanya merupakan kendaraan pribadi. Jumlah ini di luar jumlah sepeda motor yang mencapai 4.523.956 unit dan becak bermotor berkontribusi sebanyak 26.960 unit.”

After Parafrase

Di Medan, saat ini jalan raya menjadi tumpuan untuk mendukung pergerakan masyarakat untuk aktivitas sehari-hari. Berdasarkan Medan dalam Angka (2016), terdapat 3.000 km jalan raya yang bagus dan 191 km jalan yang memerlukan banyak perbaikan. Di Medan terdapat 408.877 unit kendaraan berpenumpang, namun 99% di antaranya adalah kendaraan pribadi dan 1% adalah kendaraan umum. Jumlah ini belum termasuk 4.523.956 unit sepeda motor dan 26.960 unit becak bermotor.

Itulah sedikit penambahan wawasan tentang pengertian parafrase dan bagaimana cara penggunaan parafrase yang baik dan benar. Dan bisa menjadikan tulisan ini sebagai rujukan baik dalam bidang pendidikan maupun dalam bidang-bidang yang lainnya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita semua, salam ujung pena.

Lihat Juga: Tips Menulis Buku Dosen

Related Blog

Leave a CommentYour email address will not be published.