Penerbit Buku – Karangan merupakan penyampaian gagasan atau ide yang ditulis menjadi sebuah karya yang utuh. Membuat karangan meski terlihat mudah tetapi harus mengetahui cara membuat karangan yang baik.
Membuat karangan tidak boleh asal-asalan. Mengapa begitu? Hal tersebut dikarenakan sebuah karangan juga memiliki kaidah bahasa yang harus diperhatikan. Tentunya dengan penerapan kaidah bahasa yang sesuai dapat menjadikan karangan kita lebih bernilai dan menarik.
Karangan memiliki fungsi untuk menyampaiakan pikiran dan gagasan terhadap topik yang dipilih. Penciptaan sebuah karangan yang baik diharapkan mampu dipahami oleh pembaca terkait gagasan atau ide ketika disampaikan oleh pencipta.
Ada baiknya kita memahami apa saja yang harus dilakukan untuk membuat karangan. Tujuannya agar membuat karangan menjadi mudah dan sesuai dengan kaidah.
Baca juga: Cara Membuat Jurnal Skripsi
DAFTAR ISI
Cara Membuat Karangan
1. Mencari Ide atau Gagasan
Hal pertama kali yang harus dilakukan adalah mencari ide atau gagasan. Ide merupakan rancangan yang masih berada di pikiran. Ide ini sebagai awal untuk membuat sebuah karangan. Tanpa ide karangan tidak bisa dibuat.
Ide atau gagasan nantinya menjadi pengarah karangan yang Anda buat seperti apa. Mencari ide juga harus semenarik mungkin, biar hasil karangan lebih memuaskan dan disukai banyak pembaca.
Terkadang ide dapat muncul secara tiba-tiba. Sebaiknya setiap ide yang muncul langsung dicatat supaya tidak lupa.
Sifat dari ide atau gagasan adalah abstrak. Artinya pemunculan ide tidak terbatas dan tidak mengenal waktu.
Mencari ide tidak harus menyesuaikan kesukaan pembaca. Hal tersebut karena setiap pembaca memiliki selera yang berbeda-beda. Maka dari itu buatlah ide semenarik mungkin!
2. Menentukan Tema
Cara membuat karangan selanjutnya adalah menentukan tema. Menentukan tema dilakukan ketika kita telah mendapatkan sebuah ide atau gagasan.
Cara menuliskan tema pada karangan tidak ditulis secara terang-terangan. Umumnya, pembaca juga akan menyimpulkan tema yang dibuat oleh penulis. Jadi, membuat tema perlu dilakukan secara tersirat bukan tersurat.
Membuat tema yang menarik, tentunya membutuhkan tema unik dan out of the box. Lebih mudahnya buat kalimat yang mengandung unsur tema. Kalimat tersebut nantinya dapat dikembangkan menjadi karangan yang menarik.
3. Membuat Kerangka Karangan
Berikutnya adalah membuat kerangka karangan. Kerangka diperlukan supaya membuat karangan jadi lebih mudah dan terstruktur. Membuat kerangka caranya dengan menuliskan garis besar atau poin-poin penting saja.
Poin-poin itu nantinya sebagai pedoman untuk melebar-luaskan masalah. Jadi, membuat kerangka harus dipikirkan secara matang.
4. Membuat Judul
Selanjutnya Anda dapat menentukan judul yang cocok dan menarik. Judul harus dibuat secara informatif. Artinya judul harus mampu menggambarkan keseluruhan isi dari karangan.
Menentukan judul juga harus memperhatikan bagaimana judul yang akan dibuat menjadikan pembaca penasaran untuk membaca isi. Membuat judul harus singkat, jelas, dan padat. Jadi sangat dihindari pembuatan judul yang terlalu panjang dan bertele-tele.
Selain itu meski terlihat sederhana, membuat judul harus sesuai dengan kaidah kebahasaan. Buatlah judul menggunakan kata-kata yang sesuai dengan kaidah atau KBBI.
5. Membuat Pola
Cara membuat karangan yang mudah dan hasil memuaskan berikut ini terbagi dalam tiga tahap. Tiga tahap tersebut yaitu eksposisi, komplikasi, dan resolusi. Membuat pola ini cukup penting, karena bagian ini dapat memperjelas antara karakter, setting, maiupun konflik.
Eksposisi
Eksposisi dapat dikatakan sebagai pengantar. Mengapa pengantar? Pada bagian eksposisi inilah segalanya bermula. Anda harus berhasil mencantumkan dan memaparkan berbagai komponen.
Komponen tersebut diantaranya, tokoh (utama dan pendukung), penokohan (watak), permasalahan (konflik), dan setting.Komponen tersebut penting untuk digagas pada eksposisi.
Selain komponen di atas, terdapat juga prolog. Prolog disini merupakan latar belakang dari cerita.
Komplikasi
Nah untuk bagian komplikasi, disebut juga sebagai tahap tengah. Penulis harus menunjukkan solusi dari permasalahan. Permasalahan yang dicari solusi atau jalan keluar telah dipaparkan sebelumnya pada bagian eksposisi.
Konflik dalam karangan perlu untuk diperhatikan baik-baik. Biasanya konflik yang menari akan disukai banyak pembaca. Konflik dapat memunculkan tempo cerita yang semakin klimaks.
Selain itu, pada bagian tengah terdapat perubahan arah cerita. Perubahan tersebut dikarenakan adanya informasi dan kemunculan tokoh baru.
Terakhir, pada bagian komplikasi, terjadinya titik lemah atau terendah yang dialami oleh tokoh utama. Peristiwa ini menandakan bahwa cerita dalam karangan masuk ke turning point kedua.
Artikel lainnya: Contoh Penulisan Daftar Pustaka
Resolusi
Cara membuat karangan penting untuk menyusun pola. Pola yang ketiga adalah resolusi. Resolusi merupakan bagian yang terjadinya titik ketegangan tertinggi. Biasanya orang menyebut dengan klimaks.
Peningkatan nuansa tegang dengan membatasi ruang dan waktu. Ruang dan waktu yang dimaksudkan adalah tokoh dalam menyikapi konflik yang ada.
Nah dari klimaks inilah nantinya akan terlewati hingga penyelesaian masalah. Kebanyakan penulis membuat karangan yang berakhiran dengan kemenangan tokoh protagonist.
6. Memperhatikan Kualitas Isi
Ketika kita membuat karangan, segi kualitas dari isi perlu untuk dipertimbangkan. Pembaca akan merasa tertarik ketika kualitas isi dalam karangan berkualitas dan layak untuk dibaca.
Kualitas isi mengacu pada bagaimana penulis membuat permasalahan menjadi menarik. Dilihat pula dari segi bahasa, penulis harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Penulis tidak boleh sembarangan membuat karangan tanpa memperhatikan kualitas isi. Hal tersebut sebagai bentuk kreatifitas yang dimiliki oleh penulis. Semakin tinggi kreatifitas penulis, maka semakin baik kualitas karangan.
7. Pemakaian Bahasa yang Baik dan Benar Sesuai dengan PUEBI
Poin ketujuh adalah pemakaian bahasa. Cara membuat karangan berikut ini penting untuk dinilai. Menilai apakah penggunaan bahasa sudah sesuai dan layak untuk dibaca banyak orang.
Walaupun karangan tidak bersifat baku dari segi bahasa. Namun, ada baiknya jika bahasa yang digunakan juga memperhatikan dengan kaidah bahasa seperti PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Menulis kata, kalimat, dan paragraf juga harus nyambung. Jika tidak, pembaca akan merasa bingung dengan bahasa yang amburadul. Dampaknya apa? Tentu kualitas dari karangan yang telah dibuat kurang baik.
Pembaca juga akan merasa malas untuk membacanya. Dengan demikian jangan lupa untuk menggunakan bahasa sesuai dengan aturannya agar karangan berkualitas baik!
Itu dia ketujuh poin cara membuat karangan yang mudah untuk diterapkan. Karangan yang baik tentu tidak diragukan lagi dengan kualitasnya. Membuat karangan memang mudah, tetapi jauh lebih mudah lagi jika mengetahui cara membuat karangan yang baik dan benar. Semoga bermanfaat ya!
Lihat juga: Cara Membuat Buku Ber ISBN