Pengertian Kitab Kuning

Pengertian Kitab Kuning dan Sejarah Singkatnya

5/5 - (5 votes)

Penerbit Buku – Bagi kalangan santri di pondok pesantren sudah tentu tidak asing dengan yang namanya kitab kuning, terutama bagi yang mondok di pondok pesantren salafi atau pondok tradisional. Kitab tersebut sudah diajarkan oleh para kyai sejak zaman dahulu. Kitab kuning memang identik dengan pondok pesantren yang merupakan tempat pendidikan khas Agama Islam. Dikutip dari buku kitab kuning, pesantren, dan tarekat : pengertian kitab kuning adalah kitab yang ditulis beberapa abad yang dulu.

Di Indonesia kitab ini dikenal sebagai kitab kuning, jumlah teks klasik yang diterima di pesantren sebagai al-kutub al-mu’tabaroh pada prinsipnya terbatas.

Kenapa dikatakan kitab kuning? Karena kitab ini dicetak diatas kertas berwarna kuning. Selain karena kertasnya menggunakan warna kuning ciri khas lainnya yang menonjol yaitu tulisannya tidak menggunakan harokat alias gundul.

Karena tulisannya gundul maka hanya orang tertentu saja yang bisa membacanya. karena ada ilmu khusus untuk membaca kitab ini yang hanya diajarkan di pondok pesantren.

Lihat Juga: Situs Jurnal Internasional

Pengertian Kitab Kuning Menurut Para Ahli

Kitab kuning sebenarnya diletakan pada kitab-kitab warisan islam pada abad pertengahan yang masih digunakan sampai sekarang di pondok pesantren. Kitab kuning pada umumnya ditulis menggunakan tulisan arab meskipun sebenarnya isi dari kitab tersebut kadang ada yang menggunakan bahasa lokal. Dalam penulisan bahasa arab tidak dicantumkan harakat sehingga kemudian kitab ini dikenal dengan kitab gundul.

Namun beberapa para ahli mempunyai pengertian masing-masing tentang kitab kuning ini yaitu :

1. Menurut Amin Haedar

Kitab kuning adalah kitab bahasa arab yang tanpa menggunakan harakat sehingga kitab ini disebut juga dengan kitab gundul. Dan untuk bisa membacanya santri diharuskan terlebih dahulu memahami ilmu alat yaitu nahwu dan sharaf.

2. Menurut Zubaidi

Kitab kuning secara harfiah diartikan sebagai kitab atau buku yang dicetak menggunakan kertas berwarna kuning. Sedangkan menurut istilahnya kitab kuning adalah buku berbahasa arab yang isinya membahas tentang pengetahuan agama islam seperti Fiqih, Ushul fiqih, Tasawuf, Akhlak, Tafsir al-quran, Ulumul quran, Hadist, Ulumul hadist, dan sebagainya yang ditulis oleh para ulama salaf yang dipergunakan oleh pondok pesantren sebagai bahan pengajaran utama.

3. Menurut Imam Bawani

Pengertian kitab kuning menurut Imam Bawani diartikan sebagai kitab gundul dikarenakan tidak memiliki harakat seperti halnya al-quran yang menggunakan tanda baca atau harakat seperti fathah, kasroh, dhommah, dan sukun. Sehingga kalimat per kalimat dapat dipahami secara menyeluruh.

Imam bawani menyebutkan bahwa kitab kuning telah ada sejak zaman pertengahan islam yang banyak digunakan oleh pondok pesantren sampai sekarang.

4. Menurut Husein

Menurutnya kitab kuning ini memiliki empat belas cabang pengetahuan seputar islam. Namun dari banyaknya cabang tersebut, yang populer di kalangan santri hanyalah beberapa saja diantaranya Fiqih, Ushul fiqih, Akidah, Tata bahasa arab, Sharaf, Balaghah, Sejarah para nabi, Tafsir alquran, Teologi, dan sebagainya.

5. Menurut Martin Van Bruinessen

Kitab kuning adalah kitab klasik yang ditulis sejak berabad-abad yang lalu, yang ditulis menggunakan bahasa arab dan dijadikan sebagai pedoman dan bahan pembelajaran di pondok pesantren.

6. Menurut Masdar F.Mas’udi

Mendefinisikan kitab kuning sebagai pandangan hidup para ulama yang mengalami terminologi. Ada tiga terminologi yang dialami oleh kitab kuning yaitu :

  • Kitab yang ditulis oleh ulama secara berkelanjutan. contohnya : Tafsir al-khozin, Ibnu Katsir, Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
  • Kitab kuning yang ditulis oleh ulama Indonesia secara independen. Tokoh tersebut ada Imam Nawawi, beliau menulis kitab yang berjudul Mirah labid dan Al-munawir.
  • Kitab kuning yang ditulis oleh ulama Indonesia sebagai bentuk komentar atau bentuk terjemahan dari bahasa arab ke bahasa Indonesia yang diambil dari kitab ulama asing. Contohnya : At-thalibin dan Manahij Al-imdad.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengertian kitab kuning dapat diartikan sebagai kitab literatur islam yang ditulis menggunakan bahasa arab klasik dan berisi tentang berbagai bidang pengetahuan dan studi islam.

Mulai dari dasar pengetahuan Al-quran, Tafsir, Fiqih, Ushul fiqih, Ilmu tasawuf, hingga ilmu Mantiq dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Kitab kuning pada esensinya adalah kitab yang dijadikan sebagai bahan proses belajar mengajar. Hanya saja kitab-kitab tersebut ditulis dengan tidak sembarangan dan penulisnya juga mempunyai ilmu yang tinggi.

Artikel Lainnya: Cara Membuat Surat Dinas 

Isi Dari Kitab Kuning

Kitab kuning sebagai kitab klasik yang digunakan sampai sekarang dianggap oleh sebagian orang kurang cocok, kurang etis, dan mendapat stigma kurang sopan. Perkembangan teknologi dan perubahan sudut pandang modernisasi yang begitu cepat mengakibatkan munculnya komentar-komentar seperti itu.

Meskipun seperti itu, kitab kuning masih menjadi primadona sebagai bahan pendidikan di pondok pesantren. Ataupun untuk sebagian masyarakat yang sadar akan penting nya mengaji ilmu agama.

Banyak yang masih meragukan isi dari kitab ini, padahal dengan kitab inilah kita dapat menjawab seluruh persoalan kehidupan yang terjadi pada sekarang-sekarang ini. Karena permasalahan yang lalu pada saat kitab ini dibuat sangat relevan dengan permasalahan yang sekarang sering terjadi. Tidak heran jika kitab ini desakralisasi.

Sejarah Kitab Kuning

Kitab kuning mempunyai perjalanan yang sangat panjang. Bahwasannya kitab kuning menjadi sebutan dengan konotasi yang kurang baik. Kitab kuning ditulis diatas lembaran kertas berwarna kuning yang memiliki nilai harga ekonomis sehingga orang awam menyebutnya dengan kertas murahan. Dengan kata lain, kitab kuning memiliki nada merendahkan (pejorative).

Meskipun seperti itu, tidak berarti isi dari pembahasannya pun rendahan, dan ketinggalan zaman. Hal itu terjadi karena pada zaman belanda dilarang adanya buku yang masuk untuk dijadikan sebagai bahan bacaan. Maka dengan penggunaan buku kuning yang memberi kesan kepada penjajah bahwa buku ini tidak penting dan tidak mengancam mereka.

Masuknya kitab kuning ke Indonesia belum ada yang mengetahui secara pasti. Tetapi menurut Martin Van Bruinessen memperkirakan masuknya kitab ini ke Indonesia pada abad ke-16. Kesimpulan ini diambil dari ditemukannya kitab dari pulau jawa, arab, dan melayu ke eropa. Salah satu kitab yang ditemukannya adalah kitab Al-tamhid Fi Bayan Al-tauhid karya Abu Syukur Al-kasyi As-a-salimi.

Meskipun tidak ada yang mengetahuinya secara pasti kapan masuknya kitab kuning ke Indonesia, namun pada sekitar tahun 1600 masehi mulai muncul naskah-naskah yang menggunakan bahasa arab, melayu, dan jawa yang membahas tentang Fiqih dan pengetahuan yang lainnya.

Seperti itulah pengertian kitab kuning dan sejarah singkatnya yang harus kita ketahui. Untuk mendapatkan ilmu memang benar bisa didapat dari mana saja dan siapa saja tinggal kita nya siap atau tidak untuk menerimanya.

Salah satunya yaitu Pondok pesantren yang sampai saat ini masih menjadi tempat pendidikan favorit dengan berbagai kemajuan di dalamnya yang tidak memberikan pelayanan pendidikan itu-itu saja seperti yang dibayangkan oleh oleh anak-anak sekarang.

Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua yang membacanya dan dapat menyampaikannya kepada yang lain. Terima kasih.

Baca Juga: 10 Penulis Novel Terkenal di Indonesia

Related Blog

Leave a CommentYour email address will not be published.