Tips Membuat Buku Ajar

6 Tips Membuat Buku Ajar yang Baik dan Mudah

5/5 - (5 votes)

Penerbit Buku – Buku ajar merupakan buku yang berisi sekumpulan materi yang akan diajarkan oleh pengajar kepada muridnya. Buku ajar ini sangat dibutuhkan terutama oleh para dosen. Buku ajar ini dapat membantu dosen dalam mengajar dan dapat pula membantu mahasiswa agar lebih paham dengan materi. Bagaimana tips membuat buku ajar yang benar? Yuk, simak!

Dengan buku ajar membuat dosen dan mahasiswa jadi lebih aktif untuk berdiskusi. Tetapi apakah susah menulis buku ajar? Memang tidaklah mudah dalam membuatnya. Terdapat berbagai prosedur yang harus diperhatikan.

Tetapi semua itu tidak akan menghambat untuk menulis buku ajar apabila kita mengikuti sistematika penulisannya dan memahami materinya. Nah berikut ini terdapat 6 tips cara membuat buku ajar yang baik dan mudah.

Artikel Lainnya: Penulis Novel Terkenal di Indonesia

Cara Membuat Buku Ajar : Panduan Dosen

1. Kumpulkan Materi yang Diperlukan

Cara yang pertama yaitu mengumpulkan materi yang akan ditulis dalam buku ajar. Jika ingin menulis buku ajar, sangat perlu mengumpulkan materi yang akan dibahas. Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti buku, artikel, jurnal, dan lainnya.

Dalam menulis buku ajar juga harus memperhatikan kebutuhan materi. Materi yang ditulis haruslah sesuai dengan kurikulum yang ada. Selain itu, teori dalam materi tersebut juga harus masih berlaku.

Sering kali beberapa buku ajar berisi sangat jauh dengan materi yang dibutuhkan mahasiswa. Jadi sangat penting memperhatikan materi yang dimuat dalam buku ajar yang akan dibuat. Sehingga buku tersebut dapat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa dalam jangka waktu lama, minimal pada kurikulum yang sedang berlaku.

2. Membuat Outline

Tips membuat buku ajar yang kedua adalah membuat outline. Outline ini memang sangat dibutuhkan dalam membuat buku atau tulisan apapun. Dengan membuat outline akan mempermudah penyusunan buku ajar.

Outline ini merupakan kerangka pikiran tulisan yang akan ditulis. Materi yang telah terkumpul dapat kita buat kerangkanya per poin. Poin-poin tersebut yang akan kita jabarkan dalam buku ajar yang dibuat.

Manfaat menggunakan outline ini, materi yang ditulis akan tampak tersusun secara teratur. Selain itu, outline ini dapat membantu penulis untuk memulai tulisannya. Dengan outline ini dapat memastikan materi telah lengkap dicatat.

Outline yang telah dibuat bisa langsung dikembangkan menjadi tulisan untuk buku. Tapi dapat pula menambah materi  jika materi yang ada masih kurang. Untuk memastikan apakah materi sudah cukup, penulis dapat membaca kembali poin-poin materi.

3. Tulis Dengan Menggunakan Bahasa Sendiri

Tips yang kedua yaitu tulis materi dengan bahasa sendiri. Setelah berbagai materi telah terkumpul maka siap untuk dituliskan menjadi buku. Dalam menulis banyak cara yang dilakukan, salah satunya dengan cara menuliskannya dengan menggunakan bahasa sendiri.

Cara ini sangat banyak dilakukan oleh para dosen. Dengan menuliskan materi tersebut menggunakan bahasa sendiri dapat membantu memahami materi. Mahasiswa dapat lebih paham dengan materi yang disampaikan.

Manfaat lain dari cara ini yaitu materi yang ada dalam buku jadi lebih padat dan jelas. Penjelasannya pun juga jadi lebih ringkas dan tidak bertele-tele. Sehingga sangat mudah untuk dipahami.

Artikel Terkait: Buku Pramoedya Ananta Toer Terbaik

4. Pengemasan Kembali Informasi

Cara membuat buku ajar selanjutnya yaitu pengemasan kembali informasi. Tips ini juga banyak dilakukan oleh para dosen. Cara ini memang sangat efektif untuk membuat buku ajar dan buku referensi.

Dosen yang akan membuat buku ajar dapat menggabungkan materi dari berbagai sumber. Misalnya buku, artikel, jurnal dan yang lainnya. Cara ini memungkinkan dosen merubah tatanan materi yang ada.

Dari sumber yang telah didapat, dosen dapat mengambil poin pemikiran dari materi tersebut. Pemikiran tersebut dapat ditulis kembali menjadi sesuatu yang baru. Dengan cara ini dosen dapat membuat buku ajar yang tidak terpaku dengan sumber. Meski berbeda tetapi memiliki inti yang sama.

5. Penataan Informasi

Cara untuk membuat buku ajar yang berikutnya yaitu penataan informasi. Cara ini hampir sama dengan yang sebelumnya. Bedanya dengan penataan informasi, dosen tidak dapat merubah tatanan materi tersebut. Semua harus ditulis berdasarkan sumber yang dipakai.

Dalam hal ini dosen harus menulis materi tersebut sesuai dengan susunan dalam sumbernya. Mulai dari awal hingga akhir harus urut sesuai dengan yang ada dalam sumbernya.

Dapat dikatakan dengan menggunakan cara yang satu ini, dosen hanya menulis atau menyusun kembali informasi yang ada dalam sumber. Informasi tersebut ditulis kembali dalam buku ajar sesuai dengan kebutuhan materi mahasiswa.

6. Buat Tampilan Buku Jadi Lebih Menarik

Tips membuat buku ajar yang terakhir adalah membuat tampilan buku yang menarik. Terlepas dari isi buku, tampilan buku juga perlu diperhatikan. Saat membuat buku ajar, dapat ditambahkan dengan gambar, tabel, atau media visual lainnya.

Tampilan cover juga perlu diperhatikan baik cover depan maupun belakang. Dalam menyusun cover terdapat sitematika yang perlu diperhatikan. Terdapat unsur yang harus ada dalam cover. Seperti nama penulis, judul, dan yang lainnya.

Tampilan yang menarik akan membuat mahasiswa lebih tertarik untuk membaca buku tersebut. Mahasiswa akan lebih mudah dalam memahami materi jika terdapat media pendukung.

Itu dia tips cara membuat buku ajar. Buku ajar ini pasti sangatlah dibutuhkan oleh dosen dan mahasiswa untuk menunjang perkuliahan. Tips diatas bisa sangat membantu dalam pembuatan buku ajar agar lebih mudah. Dan pastinya lebih dapat dipahami oleh pembaca.

Satu hal lagi, dalam membuat buku ajar jangan sampai semangat dan konsentrasi menurun. Karena itu akan semakin menghambat pembuatan buku ajar. Konsentrasi sangat dibutuhkan untuk lebih memahami materi dalam pembuatan buku. Semoga informasi diatas bermanfaat ya.

Baca Juga: Pengertian Tesis

Related Blog

Leave a CommentYour email address will not be published.