Penerbit Buku – Pernahkah Anda mengalami masalah ketika membuat paragraf yang efektif dan benar? Cara membuat paragraf merupakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Membuat paragraf sangatlah gampang untuk dilakukan. Bahkan bisa menjadi makanan sehari-hari. Namun, membuat paragraf yang benar dan efektif bukan perkara yang mudah.
Terkadang, masih banyak orang yang tidak memperhatikan kaidah kebahasaan ketika membuatnya. Hal tersebut membuat paragraf yang dibuat menjadi tidak efektif.
Secara umum membuat paragraf terdapat aturan yang harus dipatuhi. Jika tidak paragraf yang dibuat bisa saja sulit untuk dibaca.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara membuat paragraf supaya efektif dan benar. Sebelum itu, mari kita simak penjelasan mengenai paragraf berikut ini!
Baca Juga: Cara Membuat Paper
Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan kumpulan kalimat yang saling berkaitan. Paragraf terbentuk minimal dari dua kalimat.
Setiap paragraf memiliki makna tertentu. Dengan demikian, membuat pargraf harus nyambung antara kalimat pertama, kedua, dan seterusnya. Berapapun jumlah kalimat yang membentuk paragraf, semuanya harus memiliki kesinambungan dari maksud dan tujuannya.
Membuat paragraf setidaknya harus memiliki satu kalimat utama. Kalimat utama ini sebagai kepala dari paragraf. Nantinya, kalimat utama akan diperjelas dengan kalimat penjelas.
Syarat Terbentuknya Paragraf
1. Jumlah: Jumlah pada paragarf harus lebih dari satu kalimat.
2. Kesinambungan: Beberapa kalimat yang menjadi satu-kesatuan harus memiliki makna atau topik yang sama.
3. Berkaitan: Paragraf harus berkaitan dengan teks dan setiap kalimatnya mewakili teks.
4. Kalimat Utama dan Penjelas: Terbentuknya paragraf harus memiliki kalimat utama sebagai kalimat induk dan kalimat penjelas yang berfungsi untuk menjelaskan kalimat utama.
Ciri-ciri Paragraf
Paragraf merupakan kumpulan dari beberapa kalimat yang membentuk satu-kesatuan. Pargraf juga memiliki ciri-ciri. Berikut ciri-ciri dari sebuah paragraf.
1. Paragraf dibentuk dari sejumlah kalimat dengan maksud yang sama.
2. Paragraf merupakan satu kesatuan dari ekpresi pikiran pembuat.
3. Memiliki sifat yang koheren dan padu.
4. Kalimat yang tersusun membentuk sebuah paragraf adalah logis dan sistematis.
Jenis-Jenis Paragraf
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan paragraf yang dimana pada awal paragraf terdapat kalimat pokok. Jadi, dapat dikatakan bahwa letak kalimat utama berada diawal paragraf. Kemudian kalimat tersebut diikuti dengan kalimat penjelas.
Contoh:
Ayah mempunyai kendaraan untuk memudahkan aktivitas bepergian. Ada sepeda, motor, dan mobil. Ayah biasa pergi bekerja memakai motor. Ayah juga memakai sepeda ketika olahraga dipagi hari. Ketika pergi bersama keluarga, kami memakai mobil.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif merupakan paragraf yang dimana letak kalimat utama atau pokok berada di akhir paragraf. Jadi, paragraf induktif merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Kalimat penjelas berada sebelum kalimat pokok.
Contoh:
Kucing yang dinamai Si Belang memiliki warna hitam putih. Kucing yang berwarna oren dinamai Si Oren. Sahabatku memiliki dua kucing dan diberi nama sesuai warnanya.
3. Paragraf Campuran
Jenis paragraf yang ketiga adalah paragraf campuran. Paragraf campuran merupakan paragraf yang memiliki dua kalimat pokok. Letak dari kalimat pokok tersebut berada diawal dan diakhir paragraf. Jadi, dapat dikatakan bahwa paragraf campuran merupakan gabungan dari paragraf deduktif dan induktif.
Aku mempunyai cerita menarik. Pagi tadi aku berangkat ke sekolah. Ketika sampai di gerbang tidak sengaja aku menginjak sesuatu. Aku pikir itu adalah uang. Ketika aku ambil, ternyata uang mainan. Cerita ku hari ini yang lucu.
Cara Membuat Paragraf
Jika kalian merasa sulit untuk membuat paragraf yang efektif dan benar, apalagi sesuai dengan kaidah kebahasaan, berikut ini sebagai acuan dalam membuat paragraf. Paragraf yang dibuat sesuai dengan kaidah akan mudah untuk dibaca dan dipahami.
1. Menentukan Kalimat Topik
Langkah pertama ketika membuat paragraf adalah menentukan kalimat topik. Kalimat topik ini sebagai induk untuk mengarahkan kalimat berikutnya.
Kalimat topik bisa disebut juga kalimat utama. Kalimat selanjutnya yang biasa disebut dengan kalimat penjelas akan bertumpu pada induknya. Hal tersebut akan memudahkan ketika memuat kalimat penjelas yang tentunya tetap satu maksud.
2. Membuat Kalimat Penjelas
Cara membuat paragraf berikutnya adalah kalimat penjelas. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa kalimat penjelas harus mengacu pada kalimat utama.
Membuat kalimat penjelas harus sesuai dengan maksud dan tujuan dari kalimat topik. Jangan sampai membuat kalimat penjelas yang lari dari kalimat utama.
3. Perhatikan Kesatuan Gagasan
Selanjutnya perhatikan dari segi kesatuan gagasan. Paragraf yang efektif memiliki satu-kesatuan gagasan. Cara membuat kesatuan gagasan ini terlebih dahulu tentukan kalimat topik yang menjadi kepala paragraf.
Jika sudah, kalimat penjelas dapat Anda buat lebih rinci. Misal pada kalimat utama adalah “Singa memiliki ciri-ciri sebagai pembeda dengan hewan lainnya”. Maka Anda dapat membuat kalimat penjelas yang berhubungan dengan ciri-ciri Singa.
Artikel lainnya: Cara Membuat Footnote
4. Membuat dengan Alur yang Jelas
Paragraf dapat dikatakan baik dan efektif apabila memiliki alur yang jelas. Cara membuat paragraf berikutnya ini dapat dilihat dari aspek kronologis. Sifat yang sangat penting ke kurang penting dan hal yang umum sampai lebih rinci.
Dalam pembuatannya tidak boleh melompat-lompat. Urutan kronolis harus dibuat secara urut. Untuk mengetahuinya, cobalah membaca kembali apakah paragraf yang Anda buat masih tidak sesuai secara kronologis.
5. Membuat Kalimat yang Koheren
Kelima adalah perihal koheren. Cara membuat paragraf terdiri dari kalimat yang koheren. Koheren sendiri maksudnya dalam pembuatan paragraf dari kumpulan kalimat yang terhubung.
Terhubungnya kalimat pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Menghubungkan kalimat satu denagn berikutnya dapat menggunakan kata-kata transisi.
Kata transisi akan menjadi jembatan penghubung antara kalimat satu dengan kalimat setelahnya. Jika Anda menerapkan ini, maka paragraf yang dibuat memiliki koheren yang baik sehingga paragarf efektif.
6. Memuat Informasi dan Pemaparan yang Logis
Paragraf harus memiliki sebuah informasi dan pemaparan yang logis. Mengapa logis? Bayangkan saja Anda membaca sebuah paragraf yang dimana antara informasi dan pemaparan tidak logis! Tentu Anda merasa bahwa paragraf terdiri dari kalimat yang berdiri sendiri.
7. Memberikan Contoh
Nah untuk cara membuat paragraf yang baik dan benar Anda dapat menambahkan contoh. Contoh disini menjadi pendukung dari kalimat utama. Jadi kalimat berupa contoh masuk dalam kalimat penjelas.
Adanya contoh pada sebuah paragraf memungkinkan maksud dan tujuan dari paragarf semakin jelas. Pada dasarnya, contoh memang berguna sebagai penjelas suatu topik tertentu.
8. Menuntaskan Gagasan Paragraf
Membuat paragraf yang efektif harus dapat menuntaskan gagasan. Ketika membaca paragraf dan gagasan tidak tuntas akan terasa aneh dan kurang lengkap.
Gagasan yang ada perlu untuk Anda tulis hingga tuntas sebelum lanjut ke paragraf berikutnya. Namun, jika tidak memungkinkan untuk menuntaskan gagasan dalam satu paragraf, dapat Anda teruskan ke paragraf berikutnya. Paragraf berikutnya harus memiliki kata yang dapat menghubungkan dengan paragraf berikutnya. Bagaimana sobat mudah bukan cara membuat paragraf yang benar dan efektif? Membuat paragraf tidak perlu ribet dan rumit. Hal terpenting adalah keefektifan setiap kalimat yang harus berkesinambungan.
Lihat Juga: Jasa Ghost Writer Terbaik