Penerbit Buku – Dalam menulis karya ilmiah, dibutuhkan referensi untuk menulisnya. Selain itu, dalam sebuah penelitian juga kita akan mengambil teori atau pemikiran dari para ahli tertentu. Terdapat berbagai prosedur dalam menulis teori tersebut dalam karya ilmiah. Salah satu cara menulis teori dalam penelitian yaitu dengan cara mengutip tulisan.
Mengutip ini sangat diperlukan dalam penelitian. Tujuannya agar pembaca mengetahui dari mana teori tersebut diambil. Tujuan lainnya yaitu dapat memperkuat argumen yang penulis tuangkan dalam karya ilmiah.
Apa Itu Kutipan?
Kutipan merupakan sebuah pendapat atau gagasan yang dipinjam dari seorang ahli. Kutipan ini dapat diambil baik dari sumber tertulis maupun lisan. Tetapi kebanyakan penulis mengambil kutipan yang bersumber dari buku.
Kutipan ini sangatlah dibutuhkan dalam karya ilmiah. Agar argumen yang diungkapkan dapat lebih kuat. Dan dapat pula menjadi bukti adanya sebuah teori pendukung penelitian.
Tips Terkait: Cara Membuat Tinjauan Pustaka
Prinsip-prinsip Dalam Kutipan
- Tidak diperkenankan merubah kutipan
- Tidak boleh membetulkan kutipan yang salah atau teori yang salah
- Penulis dapat menghilangkan bagian kutipan yang berada di awal, akhir, atau dalam satu paragraf
Jenis-jenis Kutipan
Terdapat dua jenis kutipan yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Apa itu kutipan langsung dan tidak langsung? Begini penjelasannya
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persis dengan aslinya. Kutipan ini ditulis berdasarkan apa yang tertulis pada sumber. Tidak ada penggantian bahasa atau kata-katanya. Semua sama dengan yang ada pada sumber.
Kutipan langsung ini memang banyak sekali digunakan. Alasannya yaitu penulisan lebih mudah dan cepat. Tetapi jenis kutipan ini memiliki sejumlah kekurangan. Kutipan ini jelas akan terdeteksi plagiarsm. Selain itu pola kalimat menjadi tidak padu dengan kalimat sebelumnya.
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dengan menggunakan bahasa sendiri. Biasanya dalam kutipan ini penulis hanya akan mengambil intisari dari pemikiran tersebut. Yang kemudian ditulis kembali dengan bahasa sendiri tanpa menghilangkan makna asli yang terkandung dalam sumber.
Kutipan tidak langsung ini sangat cocok digunakan dalam karya ilmiah. Dengan menggunakan kutipan ini hasil penelitian dapat terhindar dari plagiarsm. Selain itu dengan kutipan tidak langsung, kalimat dalam karya ilmiah dapat jadi lebih padu dan mudah untuk dipahami.
Cara Mengutip Tulisan
Dalam mengutip terdapat pedoman tersendiri. Dari setiap jenis kutipan, memiliki caranya masing-masing. Hal ini perlu diperhatikan oleh seorang penulis. Berikut adalah cara mengutip sebuah tulisan.
1. Kutipan Langsung
Baca Juga: Tips Menulis Buku Dosen
Dalam mengutip kutipan langsung, teks jelas harus sama dengan sumbernya. Dalam kutipan langsung ada yang 4 baris dan ada yang lebih. Kedua jenis tersebut memiliki caranya sendiri.
a. Kutipan langsung 4 baris
- Memiliki jarak antar baris 2 spasi
- Diantara kutipan terdapat tanda kutip
- Nama pengarang hanya ditulis nama depannya saja
- Setelah nama terdapat tanda kurung yang didalamnya terdapat keterangan tahun terbit dan nomor halaman.
Contoh:
Dalam membuat karya ilmiah pasti tidak akan lepas dari yang namanya kutipan. Menurut Keraf (1980: 180) “kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan seseorang yang terkenal, baik yang terdapat dalam buku-buku atau majalah.”
b. Kutipan langsung lebih dari 4 baris
- Kutipan harus dipisah dengan teks sebelumnya, dengan jarak spasi dua setengah
- Jarak baris kutipan yaitu satu spasi
- Untuk kutipan ini dapat diapit dengan tanda kutip tetapi juga bisa tidak diapit dengan tanda kutip
- Berbeda dengan kutipan langsung 4 baris, kutipan ini nama pengarang ditulis bagian belakangnya
- Keterangan tahun terbit dan nomor halaman ditulis didalam tanda kurung dan dapat ditempatkan setelah nama pengarang atau setelah kutipan
Contoh:
Alat utama dari komunikasi yaitu bahasa. Bahasa memiliki beberapa variasi bahasa yaitu ragam bahasa beku, ragam bahasa resmi, ragam usaha, ragam santai, dan yang terakhir yaitu ragam akrab. Chaer (2014: 70) mengatakan bahwa:
“Ragam baku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi-situasi khidmat, dan upacara-upacara resmi, misalnya, dalam upacara kenegaraan, khotbah di mesjid, tata cara pengambilan sumpah; kitab undang-undang, akte notaris, dan surat-surat keputusan. Disebut ragam beku karena pola dan kaidahnya sudah ditetapkan secara mantap, tidak boleh diubah.”
2. Kutipan Tidak Langsung
- Kutipan dibuat dengan cara parafrase
- Jarak antar baris yaitu dua spasi
- Dalam kutipan tidak langsung, kutipan tidaklah diapit menggunakan tanda kutip
- Untuk nama pengarang, tahun terbit dan nomor halaman ditempatkan di dalam tanda kurung.
Contoh:
Bilingualisme merupakan fenomena komunikasi dimana penutur menggunakan dua bahasa secara bergantian dalam komunikasi sehari-hari. Seseorang yang bilingual atau memiliki dua bahasa pastinya akan sangat fasih menggunakan dua bahasa tersebut.
Dua bahasa terdiri atas bahasa ibu dan bahasa asing. Bahasa asing maksudnya yaitu bahasa diluar bahasa ibu. Bahasa ibu dapat diperoleh dari lingkungan sekitar, sedangkan bahasa asing dapat diperoleh dari pendidikan formal (Chaer, 2014: 84).
Itu dia ulasan mengenai kutipan. Kutipan ini adalah hal terpenting dalam sebuah tulisan ilmiah. Dengan adanya kutipan penelitian yang kita buat jadi lebih kuat.
Dengan adanya pedoman penulisan kutipan seperti yang dibahas di atas. Maka harus hati-hati dalam menulis kutipan tersebut. Pilih jenis kutipan yang akan kamu gunakan dan tulislah sesuai dengan pedoman yang ada. Tetapi lebih baik menggunakan kutipan yang tidak langsung. Agar terhindar dari plagiarism.
Lihat Juga: Tips Menulis Abstrak Karya Ilmiah