Hubungi Admin
Home / Blog / Cara Membuat Modul yang Baik [Panduan Praktis Dosen]

Cara Membuat Modul yang Baik [Panduan Praktis Dosen]

Cara Membuat Modul
5/5 - (6 votes)

Penerbit Buku – Modul merupakan salah satu jenis buku yang sering digunakan dalam sebuah pembelajaran. Dalam modul ini akan memuat berbagai materi yang akan dipelajari. Modul dibuat secara sederhana dengan penyampaian materi yang sederhana. Tujuannya agar pelajar dapat dengan mudah memahaminya.

Pembuatan modul pastinya harus mengikuti prosedur yang ada. Seperti halnya buku ajar, modul pun memiliki berbagai sistematika penulisan. Dengan modul ini pengajar jadi memiliki bahan dasar dalam mengajar. Selain itu modul juga dapat membuat siswa belajar secara mandiri.

Seorang pengajar pasti akan membuat modul dan buku ajar yang lain. Apalagi bagi para dosen, pembuatan buku ajar pasti sangat dibutuhkan. Selain agar mempermudah proses pembelajaran, juga dapat digunakan untuk menaikkan tingkat akreditasi atau poin kredit. Bagaimana sih cara membuat modul? Yuk simak!

Komponen Modul

Modul memiliki sejumlah komponen di dalamnya. Komponen-komponen tersebut antara lain:

1. Judul

Komponen pertama yaitu judul. Modul pasti memuat tidak hanya satu materi dalam sebuah pengetahuan. Pasti terdapat berbagai materi didalamnya. Untuk memisahkan materi tersebut diperlukan judul disetiap materinya.

Seperti dalam modul pembelajaran bahasa, yang didalamnya memuat mengenai kalimat, cerita, puisi, pidato, dan sebagainya. Yang mana semua itu pasti memiliki penjelasan sendiri. Serta pastinya akan dijelaskan pada masing-masing pertemuan.

Tips Terkait: Cara Mengutip Tulisan

2. Tujuan

Komponen selanjutnya yaitu tujuan. Tujuan ini ditulis agar pengguna modul tahu apa tujuan modul tersebut. Tujuan ini dapat ditulis secara sederhana dan sistematis. Agar pelajar dapat memahami tujuan tersebut. Sehingga tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik.

3. Petunjuk

Komponen yang kedua yaitu petunjuk. Petunjuk ini yang akan menuntun jalannya pembelajaran. Dalam petunjuk berisi tentang, cara menjalankan pembelajaran yang baik, materi apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyelesaikan materi tersebut, waktu yang dibutuhkan, dan target yang harus dicapai oleh siswa.

4. Materi

Komponen yang ketiga yaitu materi. Dalam komponen ini berisi tentang penjelasan dari materi tersebut. Terdapat berbagai informasi mengenai materi yang diajarkan. Dalam komponen ini pelajar dapat mempelajari dan memahami materi tersebut hingga jelas.

Dalam komponen ini diharapkan pelajar dapat menguasainya sesuai dengan target yang telah tertulis dalam petunjuk. Selain materi dalam komponen ini juga terdapat buku sumber yang dapat digunakan pelajar untuk melengkapi materi yang belum tercantum.

5. Lembar Evaluasi

Komponen keempat yaitu lembar evaluasi. Dalam komponen ini berisi tentang pertanyaan atau tes yang harus dikerjakan oleh pelajar. Komponen ini bertujuan untuk menguji pemahaman pelajar setelah memahami materi.

Komponen ini yang akan menjadi bahan penilaian yang dilakukan oleh guru. Dengan komponen ini guru akan mengetahui seberapa pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Hal ini juga akan dijadikan tolok ukur lolos tidaknya siswa di materi tersebut.

6. Lembar Jawaban

Komponen kelima yaitu lembar jawaban. Komponen yang satu ini berisi jawaban dari pertanyaan yang ada di modul tersebut. Lembar jawaban ini dapat menjadi pedoman untuk mengetahui apakan jawaban kita benar atau salah. Hal ini pun dapat membantu untuk mengukur kemampuan pemahaman pelajar atas materi yang telah dipelajari.

Artikel Lainnya: Cara Membuat Rangkuman

Cara Membuat Modul

1. Mengumpulkan Materi

Yang harus dilakukan pertama dalam menyusun modul pastinya mengumpulkan materi terlebih dahulu. Dalam mengumpulkan materi, haruslah mencari sumber yang relevan dengan materi tersebut.

Materi yang dikumpulkan haruslah sesuai dengan tema modul. Materi modul juga perlu disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Serta perlu dipastikan bahwa materi tersebut dibutuhkan dan dapat dimengerti oleh pelajar yang akan menggunakan.

2. Membuat Kerangka

Dalam membuat modul, perlu menuliskan kerangka terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar penulisan modul dapat berjalan lancar dan tersusun rapi. Kerangka ini juga dapat membantu kita untuk menjaga agar materi pada modul tetap sesuai dengan tema materi yang akan dibahas.

Selain itu dengan kerangka ini kita dapat mengatur materi apa saja yang dapat tercantum dalam modul. Artinya materi modul tersebut memang penting untuk pelajar. Sehingga isi modul tidak terlalu banyak dan semuanya bermanfaat.

3. Penulisan Kegiatan

Yang ketiga yaitu menulis kegiatan pembelajaran. Hal ini penting dilakukan karena bertujuan agar modul dapat jadi sesuai dengan yang diharapkan. Penulisan kegiatan ini sangat berhubungan dengan pembuatan kerangka. Karena menyangkut susunan modul tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa modul memiliki berbagai komponen. Nah penulisan kegiatan ini menyangkut komponen modul tersebut. Hal tersebut diantaranya yaitu:

  • Judul
  • Petunjuk
  • Materi
  • Lembar evaluasi
  • Lembar jawaban
  • Daftar pustaka

Berbagai komponen tersebut sangat perlu diperhatikan. Agar tujuan modul ini bisa tercapai dengan baik. Serta para pelajar dapat mempelajarinya dengan mudah.

4. Memperhatikan Format Modul

Selanjutnya yaitu memperhatikan format modul. Hal yang satu ini pastinya sangat perlu diperhatikan. Pembuatan modul dan buku ajar lain pastinya memiliki format sendiri-sendiri meskipun sebagian hampir mirip. Maka dari itu penulis perlu memperhatikan format pembuatan modul.

Format yang perlu diperhatikan dapat berupa format font, ukuran kertas, jenis font, jenis kertas, pengaturan layout dan yang lainnya. Pembuatan modul haruslah tepat pada sasaran yaitu bagi para pelajar yang akan mempelajari materi tersebut. Maka dari itu modul perlu dibuat secara sistematis.

Itulah penjelasan praktis mengenai cara membuat modul pembelajaran. Modul ini bisa menjadi pegangan bagi para pelajar dalam memahami materi. Sama halnya dengan buku ajar, hanya saja modul dapat lebih mempermudah pemahaman karena penjelasannya yang sederhana. Sehingga pelajar dapat memahami sendiri materi tersebut.

Lihat Juga: Pentingnya ISBN