Cara Membuat Novel

Cara Membuat Novel : Praktis, Sampai Bisa!

4.9/5 - (7 votes)

Penerbit Buku – Salah satu buku bacaan yang digemari masyarakat adalah novel. Jika ingin membuat novel dan bingung bagaimana membuatnya, cara membuat novel akan membantumu.

Novel sendiri memiliki berbagai genre. Kalian suka genre apa nih? Selain mudah didapatkan, novel juga tidak memandang umur. Semua orang baik muda hingga tua dapat menikmati novel.

Jika sebelumnya hanya membaca saja, kini Anda bisa membuatnya sendiri. Tidak sulit kok membuatnya. Hal yang perlu ditanamkan adalah niat dan kerja keras.

Walaupun sama-sama menceritakan suatu hal, tetapi novel dan cerpen tidak sama. Novel lebih banyak dari segi halaman, sementara cerpen lebih sedikit karena berupa cerita pendek.

Lantas, apa itu novel?

Baca Juga: Cara Membuat Makalah

Definisi Novel

Novel merupakan karya sastra yang di dalamnya menyajikan rangkaian cerita dari berbagai tokoh. Karya sastra ini berbentuk prosa naratif yang relatif panjang.

Cerita yang diangkat pada novel memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Selain isi yang lebih panjang dan komplek, umumnya novel memiliki pesan tersembunyi dari penulis untuk pembaca.

Ciri-Ciri Novel

Novel juga memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan karya sastra lainnya. Berikut ciri-ciri novel:

1. Alur ceritan yang diangkat kompleks.

2. Jumlah kata lebih dari 10.000 kata.

3. Jumlah halaman minimal 100 halaman.

4. Untuk penggambaran peristiwa ditulis dengan narasi dan didukung adanya deskripsi.

5. Sifat realistis. Artinya pengarang lebih paham betul dengan peistiwa yang ada pada novel.

6. Jika dibandingkan dengan cerpen, skala novel lebih luas.

Sebelum melangkah lebih jauh lagi tentang cara membuat novel, yuk kita pahami terlebih dahulu unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel.

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang berada di dalam novel. Unsur intrinsik meliputi: tema, tokoh, penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.

1. Tema

Unsur intrinsik yang pertama adalah tema. Tema dapat dikatakan sebagai ide atau gagasan untuk mempersempit cerita. Cerita yang dikarang menjadi lebih terarah dan tidak terlalu luas.

2. Tokoh

Tokoh merupakan salah satu unsur intrinsik dalam novel yang menggambarkan siapa saja terlibat dalam cerita. Tokoh dalam cerita memiliki sebuah tindakan dan watak yang menjadi pembeda dari tokoh satu dengan tokoh lainnya.

Tokoh terbagi menjadi dua, yaitu tokoh utama dan pendukung. Tokoh utama merupakan tokoh yang sering muncul, sementara tokoh pendukung atau pembantu kemunculannya jarang dan sebagai pelengkap dari tokoh utama.

3. Penokohan

Penokohan dalam cerita merupakan watak dari setiap tokoh. Watak tokoh ada yang protagonis (baik) dan antagonis (jahat).

Watak tokoh dapat ditulis secara langsung maupun tidak. Watak tersirat biasanya penulis menggambarkan dari tindakan atau dari lingkungan sekitar.

4. Alur

Unsur intrinsik yang keempat adalah alur. Alur merupakan plot atau jalannya cerita. Dalam sebuah cerita baik novel maupun cerpen, alur terbagi menjadi tiga, yaitu alur maju, mundur, dan campuran.

Alur maju menggambarkan cerita dari masa sekarang ke masa depan. Alur mundur menggambarkan cerita dari masa sekarang ke masa lalu atau biasa mengenalnya dengan istilah flashback. Alur campuran berarti menggunakan keduanya.

5. Latar

Unsur intrinsik dalam cara membuat novel kelima adalah latar atau setting. Latar memudahkan pembaca dalam memahami cerita yang dikarang oleh penulis.

Latar terbagi menjadi tiga, yaitu latar tempat, waktu, dan suasana. Latar tempat menerangkan lokasi terjadinya peristiwa. Latar waktu menerangkan kapan terjadinya peristiwa. Latar suasana menerangkan bagaimana suasana yang tergambar dari sebuah peristiwa.

6. Sudut Pandang

Keenam adalah sudut pandang. Sudut pandang dalam unsur intrinsik merupakan arah pandang penulis dalam menyampaikan cerita.

Sudut pandang terbagi atas orang pertama dan ketiga. Pemakaian sudut pandang dalam novel sebagai sarana penyajian tokoh, tindakan, dan latar cerita dan sebuah peristiwa.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan salah satu unsur intrinsik. Dalam cara membuat novel, Anda perlu untuk memahami gaya bahasa. Gaya bahasa menjadi ciri khas yang dimiliki oleh penulis ketika membuatnya.

Pembaca lebih suka dengan penulis yang memiliki gaya bahasa sendiri daripada mencontoh gaya bahasa penulis lainnya. Memiliki gaya bahasa sendiri lebih mudah dalam membuat novel.

8. Amanat

Unsur intrinsik yang terakhir adalah amanat. Amanat merupakan pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca.

Amanat terbagi menjadi dua tipe, yaitu secara tersirat dan tersurat. Pesan moral tersirat artinya tidak tertulis secara langsung, sementara tersurat ditulis secara langsung oleh penulis.

Artikel lainnya: Jasa Konversi Tesis

Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik merupakan unsur diluar yang mendukung cerita dalam novel. Unusr ekstrinsik terbagi atas tiga, yaitu latar belakang pembuatan cerita, kondisi sosial masyarakat, dan latar belakang penulis.

Cara Membuat Novel dengan Praktis

1. Mengenali Audiens

Sebelum membuat novel, penulis perlu mengenali audiens yang menjadi sasaran. Siapa audiens dan pada kalangan usia berapa sangat penting untuk diperhitungkan.

Menentukan audiens harus spesifik, misalnya target adalah usia 21 tahun. Target ini akan memudahkan dalam membuat novel yang cocok pada usianya. Anda juga lebih mudah kira-kira tema apa yang akan diambil.

2. Menentukan Tema

Selanjutnya Anda harus mencari dan menentukan tema. Menentukan tema terasa mudah ketika Anda sudah mengenali sasaran audiens. Tema merupakan gambaran umum yang menentukan arah cerita.

Tema dapat diambil dari mana saja, terlebih yang berkaitan dengan lingkungan sekitar. Tema bisa dikatakan sebagai nyawa. Mengapa demikian? Tema akan memudahkan Anda dalam membuat novel.

Buatlah tema semenarik mungkin. Tema yang menarik akan melahirkan cerita yang menarik pula. Tidak perlu membuat tema yang sulit, cukup tentukan tema sederhana tetapi diterapkan dalam sebuah karangan yang menarik.

3. Menentukan Tokoh

Cara membuat novel terlihat aneh jika tidak ada tokoh. Tokoh merupakan siapa saja yang ada dalam cerita. Menentukan tokoh menjadi dasar dalam membuat novel.

Tokoh dalam novel terdiri dari tokoh utama dan pembantu. Jadi, tentukan siapa tokoh dalam novel Anda supaya cerita lebih hidup.

4. Menentukan Penokohan

Setelah menentukan tokoh, memberikan gambaran watak dari setiap pelaku. Watak dalam novel akan menghidupkan cerita. Watak ini dapat menimbulkan konflik yang menjadi daya tarik pembaca.

Penokohan terbagi menjadi tiga, yaitu

1. Protagonis

Protagonis merupakan watak tokoh yang baik. Protagonis biasanya dimiliki oleh tokoh utama.

2. Antagonis

Antagonis biasa disebut sebagai watak tokoh yang menggambarkan sifat jahat. Tokoh ini biasanya menjadi musuh dan penyebab timbulnya konflik.

3. Tritagonis

Tritagonis dalam novel merupakan watak tokoh pembantu antara watak protagonis dan antagonis. Watak tritagonis jarang ditemukan dalam cerita.

5. Menentukan Alur

Penulis kemudian menentukan alur dalam cerita. Cara membuat novel berikut ini menentukan kualitas dari novel. Membuatnya pun harus sederhana, karena jika alur cerita terlalu rumit, pembaca akan pusing ketika membacanya. Alur terbagi menjadi tiga yang sebelumnya sudah dibahas di atas.

6. Menentukan Latar/Setting

Novel yang baik dan hidup, memiliki latar atau setting. Membuat latar akan membangun sebuah novel. Latar cerita terbagi atas latar tempat, waktu, dan suasana.

Latar tempat misalnya di desa, kota, sungai, hutan, rumah, jalan, dan lokasi lainnya. Latar waktu misalnya di pagi hari, sore, Juli, 2021, Minggu, dan lainnya yang menunjukkan waktu. Latar suasana misalnya panas, dingin, ramai, sepi, tegang, mengharukan, sedih, bahagia, dan suasana lainnya.

7. Menentukan Sudut Pandang

Cara membuat novel berikutnya adalah menentukan sudut pandang. Sudut pandang mempengaruhi baik tidaknya sebuah tulisan. Sudut pandang yaitu orang pertama dan ketiga.

Orang pertama biasanya ditandai dengan penggunaan kata “aku”. Orang ketiga diposisikan sebagai penonton atau orang lain.

8. Membuat Dialog

Membuat novel tidak harus menceritakan tokoh secara pasif, tetapi juga dilengkapi dengan dialog atau percakapan. Membuat dialog pada bagian yang penting dan jangan sampai bertele-tele.

Dialog dalam sebuah cerita dapat membantu pembaca untuk memahami peristiwa lebih spesifik. Buatlah dialog yang penuh arti!

9. Menentukan Peristiwa yang Klimaks

Langkah berikutnya adalah menentukan klimaks. Klimaks merupakan puncak dari konflik. Pembaca menyukai klimaks yang menarik dan mengenai hati.

Klimaks biasanya tokoh protagonis melakukan sebuah tindakan yang menegangkan dan berujung pada akhir sebuah konflik.

10. Menentukan Ending Cerita

Terakhir dalam cara membuat novel adalah ending. Ending merupakan akhir dari sebuah cerita. Menentukan ending sebagai penutup dapat menggambarkan apakah cerita berakhir dengan suasana bahagia atau sedih.

Demikianlah cara mudah untuk membuat novel yang menarik. Membuat novel diperlukan niat dan semangat. Kita tidak hanya mengonsumsi novel saja, tapi sebaiknya juga memproduksi sendiri untuk berkarya.

Artikel lainnya: Cara Membuat Buku Ber ISBN

Related Blog

Leave a CommentYour email address will not be published.