Penerbit Buku – Membuat karya ilmiah memang diharuskan adanya asbtrak. Terkadang, kita masih bingung membuatnya. Tips menulis abstrak karya ilmiah akan membantumu untuk membuatnya.
Menjadi akademisi baik itu sekolah maupun kuliah memang tidak lepas dari menulis. Salah satu kepnulisan yang sering dilakukan adalah karya ilmiah.
Karya ilmiah sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa. Biasanya mereka mendapatkan tugas dari dosen untuk mengukur kemampuan akademis.
Abstrak ini sebagai penyajian yang ditulis secara ringkas. Walaupun ringkas, tetapi bisa menunjukkan isi secara keseluruhan.
Membuat abstrak harus diperhatikan. Hal itu dikarenakan dalam membuatnya kita harus berpedoman pada kaidah kepenulisan.
Apa itu Abstrak?
Abstrak merupakan tulisan yang berupa singkat, padat, dan jelas. Hal yang terpenting dari asbstrak, meskipun singkat tetapi bisa menggamarkan isi secara keseluruhan.
Bisa dikatakan, abstrak ini sebagai intisari dari karya ilmiah. Menjadi bagian dari karya ilmiah yang harus ditonjolkan oleh penulis. Biasanya pembaca akan tertarik jika asbtrak yang dibuat mudah dipahami.
Cara penyajiannya terletak di awal pada sebuah karya ilmiah. Perlu diingat! Membuat abstrak mudah dilakukan jika kamu telah menyelesaikan karya ilmiah. Hal tersebut karena isi secara keseluruhan merupakan bahan atau acuan untuk menulis abstrak.
Membuat abstrak terdapat kaidah yang harus dipatuhi. Tentu saja tujuannya supaya benar dan mudah untuk dipahami. Terlebih abstrak bisa menjadi penghantar pembaca untuk membaca lebih lanjut lagi.
Abstrak biasanya dibuat dalam dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Pembuatan dalam dua bahasa ini bertujuan agar abstrak bisa dibaca dari negara lain juga, yang notaben tidak bisa berbahasa berasal tempat pembuatan karya ilmiah.
Sebenarnya apa sih fungsi dari abstrak itu? Nah berikut ini merupakan fungsi dari pembuatan abstrak pada karya ilmiah!
Baca juga: Tips Menjadi Penulis Sukses
Fungsi Abtrak pada Karya Tulis Ilmiah
Abstrak di dalam karya ilmiah dibuat untuk mendalami akademik pada penelitian. Mulai dari siswa, mahasiswa, dosen, maupun peneliti, seringkali menuliskan abstrak pada karya ilmiah yang telah dibuat. Lalu apa fungsi dari abstrak?
1. Gambaran Umum
Fungsi abstrak adalah sebagai gambaran umum terhadap isi laporan penelitian. Adanya asbtrak ini membuat siapa saja yang membaca karya ilmiah menjadi tahu gambaran pada isi penlitian. Maka dari itu, membuat abstrak harus sesuai dengan isi pada karya ilmiah.
2. Bahan Pertimbangan
Setiap karya ilmiah yang dibuat menjadi bahan pertimbangan bagi pembaca. Pembaca biasanya mengambil pertimbangan rujukan penelitian dari penilaian abstrak. Hal ini memungkinkan pembaca unuk melakukan penelitian yang sejenis dengan kebaruan.
3. Komponen Utama
Ketika peneliti melakukan sebuah penelitian yang berupa karya ilmiah, mereka wajib untuk menyertakan abstrak. Hal itu dikarenakan abstrak merupakan komponen yang harus ada di laporan hasil penelitian.
Pembaca menjadikan abstrak sebagai rujukan. Tentu saja rujukan ini dibutuhkan bagi peneliti yang akan membuat karya ilmiah serupa.
Bagaimana tips untuk membuat abstrak pada karya ilmiah? Langsung aku kasih tahu di bawah ini ya!
Cara Menulis Abstrak Karya Ilmiah
1. Latar Belakang
Tips yang pertama adalah latar belakang. Pada bagian awal abstrak, kamu perlu mencantumkan latar belakang. Gunanya tentu saja sebagai gambaran topik yang diambil dari penelitian.
Latar belang ini bisa membantu pembaca dalam memahami kira-kira penyelesaian apa yang digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian. Pembaca biasanya mengaitkan antara latar belakang dengan unsur yang akan menyelesaikan masalah. Misalnya keterkaitan antara latar belakang dengan metode penelitian, rumusan masalah, tujuan, bahkan sumber data yang diambil.
2. Metode Penelitian
Tips menulis abstrak karya ilmiah tentu saja kamu akan menggunakan metode yang paling relevan. Metode dalam penelitian digunakan untuk menyelesaikan masalah. Nah pada abstrak karya ilmiah kamu harus mencantunkan metode yang digunakan.
Hal ini ditujukan supaya pembaca bisa memahami bagiamana cara seorang peneliti dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang diambil. Dengan demikian pembaca bisa saja membuat metode yang sama pada penelitian sejenis.
Artikel terkait: Cara Membuat Proposal Penelitian
3. Tujuan Masalah
Tips selanjutnya adalah tujuan dari penelitian kamu. Setiap karya ilmiah yang dibuat tentu saja memiliki tujuan. Rasanya aneh jika kita sebagai penulis melakukan penelitian tetapi tidak ada tujuan.
Tujuan seperti apa yang kamu inginkan dari penelitian harus ditulis. Dengan adanya tujuan penelitian ini pembaca menjadi tahu kenapa seorang penulis mengangkat suatu permasalahan. Tujuan ini sangat erat dengan hasil yang akan dicapai.
4. Sumber Data
Membuat karya ilmiah tidak akan berhasil jika tidak ada data yang dianalisis. Tips menulis abstrak karya ilmiah yang keempat ini, sudah dipastikan penulis memiliki sumber. Sumber data darimana kita sebagai penulis bisa memperoleh data.
Sumber data ini penting karena sebagai alasan ditemukannya data. Misal dari kanal YouTube, kelas, desa, maupun media sosial. Tulis sumber data yang kamu gunakan untuk memperoleh data pada karya ilmiah!
5. Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian, kamu perlu mencantumkan di abstrak. Penelitian yang dilakukan tentu saja memiliki hasil dari analisis data. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, bahwa tujuan masalah akan merujuk pada hasil penelitian.
Hasil penelitian ini sebagai wujud dari tujuan. Jika hasil yang kamu peroleh sudah lengkap, artinya tida ada ketimpangan, itu tandanya tujuan penelitian sudah tercapai.
6. Kesimpulan
Ada baiknya kamu memberi kesimpulan pada abstrak. Mengapa harus memberikan kesimpulan? Tips menulis abstrak karya ilmiah pada bagian ini, pembaca akan mengetahui seperti apa kesimpulan yang diperoleh dari analisis data.
Catatan Penting Ketika Menulis Abstrak
Selain kaidah dalam tips menulis abstrak karya ilmiah, penulisan tidak lepas dari aturan. Ada pula hal-hal yang harus kamu perhatikan ketika membuat abstrak karya ilmiah.
1. Jumlah Kata
Jumlah kata yang paling umum adalah 150-250 kata. Namun, jika karya ilmiah berupa tugas dari guru atau dosen, biasanya ada ketentuan tersendiri.
Namanya juga abstrak, sebagai gamabaran umum dari penelitian tidak perlu ditulis dengan panjang lebar. Cukup ringkas saja, tetapi informatif.
2. Jarak Baris
Memang setiap pembuatan abstrak terdapat aturan yang harus dipatuhi. Apalagi jika karya ilmiah akan disubmit pada jurnal. Memungkinkan penulis untuk mengikuti aturan yang berlaku.
Untuk abstrak sendiri, jarak antar baris yang paling umum adalah 1 spasi. Spasi bernomor 1 ini bisa menjadi penanda bahwa ini merupakan abstrak. Begitu juga dengan pembeda bahasa.
3. Penulisan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam abstrak adalah bahasa Ibu (bahasa Indonesia) jika kamu merupakan peneliti dari Indonesia. Bahasa yang satu lagi yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
Mengapa harus menggunakan dua bahasa? Tujuannya agar pembaca dari luar negara bisa mengerti penelitian apa yang telah kamu buat.
4. Jumlah Paragraf
Tips menulis abstrak karya ilmiah tidak lepas dari kaidah yang harus dipatuhi. Jumlah paragraf yang paling umum adalah tiga paragraf. Jumlah ini harus bisa mencakup hal-hal apa saja yang ditulis, seperti latar belakang, metode, hasil, dan lain sebagainya.
5. Kata Kunci
Terakhir, kamu wajib untuk mencantumkan kata kunci. Kata kunci merupakan kata yang paling merujuk dari penelitian. Tidak perlu banyak-banyak dalam mencantumkan kata kunci. Umumnya ditulis dalam jumlah 3-5 kata kunci saja.
Nah itu sobat, tips menulis abstrak karya ilmiah dari aku. Semoga bermanfaat ya!
Lihat juga: Cara Membuat Pendahuluan Makalah