Penerbit Buku – Mungkin sebagian dari kita sudah sering mendengar kata startup dalam dalam sehari-harinya. Dalam bidang bisnis, startup bukanlah termasuk sesuatu yang baru. Istilah ini sudah dikenal cukup lama pada sebagian masyarakat dunia dan indonesia. Pengertian startup secara sempit sering dikaitkan dengan suatu usaha atau perusahaan yang belum lama beroperasi.
Startup lahir dari sebuah masalah-masalah yang cukup dekat dengan kita, yang artinya dengan kemunculan perusahaan-perusahaan di sekitar kita nantinya bisa menjadi solusi dari semua permasalahan yang ada di lingkungan sekitar kita atau yang dibutuhkan oleh masyarakat. Saat ini kita akan bahas mengenai pengertian startup dan contohnya.
DAFTAR ISI
Apa itu Startup?
Pengertian startup merujuk kepada kata “startup” yang berasal dari bahasa inggris yang mempunyai makna “tindakan” atau “proses memulai sebuah organisasi”.
Startup digunakan sebagai istilah untuk menyebutkan rintisan perusahaan atau perusahaan yang belum lama beroperasi atau yang sedang dalam proses pengembangan untuk menemukan sasaran pasar yang tepat.
Dalam perkembangannya, istilah startup lebih banyak diartikan sebagai suatu usaha yang berhubungan dengan teknologi. Jadi, tidak semua bisnis yang muncul bisa disebut dengan startup, melainkan lebih sempit pada rintisan bisnis dibidang teknologi.
Pengertian Startup dan Contohnya Menurut Para Ahli
Untuk dapat mengerti secara lebih dalam lagi mengenai apa itu startup, kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini :
1. Neil Blumenthal, co Founder dan co-CEO dari Warby Parker
Dia mengemukakan bahwa startup merupakan sebuah perusahaan yang bekerja untuk bisa atau dapat memecahkan suatu masalah dimana solusinya tersebut tidak jelas serta kesuksesan tersebut tidak dijamin.
Artikel Lainnya: Pengertian Evernote
2. Adora Cheung co Founder dan CEO dari Homejoy
Dia merupakan salah satu hottest U.S Startup pada tahun 2013 juga mengemukakan pendapatnya bahwa startup ini merupakan keadaan pikiran seseorang.
3. Merriam Webster
Menurut kamus Merriam Webster, bahwa memang benar kalau startup ini adalah sebuah perusahaan bisnis pemula.
4.The American Heritage Dictionary
The american heritage dictionary ini mengemukakan bahwa startup merupakan sebuah perusahaan bisnis yang baru saja memulai operasinya.
Sejarah Startup
Pengaitan startup dengan teknologi ini diawali dengan maraknya “bubble dot-com”. Bubble dot-com merupakan istilah untuk menyebutkan fenomena ketika perusahaan-perusahaan bernuansa “dot-com” mulai banyak didirikan.
Fenomena ini terjadi pada sekitar tahun 1998-2000. Penggunaan “dot-com” diartikan lagi sebagai nuansa teknologi internet, lantaran alamat-alamat situs internet identik dengan nama belakang “dot-com”.
Dengan adanya fenomena ini, mulai ramai juga orang yang tertarik dengan bisnis online atau berbasis internet. Bisnis seperti ini banyak dilirik karena berbagai jenis keunggulannya, misalnya kemudahan dalam berbelanja dan akses pasar yang luas.
Dan pada periode-periode berikutnya hampir semua bisnis dengan rintisan berbasis teknologi mulai dikenal dengan sebutan startup.
Karakteristik Startup
1.Usia Bisnis Kurang Dari Tiga Tahun
Startup memang merujuk pada bisnis yang baru saja dirintis. Dalam hal ini, perusahaan yang dapat disebut startup adalah yang berusia kurang dari tiga tahun.
2. Mempunyai Inovasi dan Keunikan Ide
Inovasi dan keunikan menjadi dasar penting dalam mendirikan startup. Perusahaan harus bisa berinovasi dengan membuat ciri khasnya sendiri yang unik dan berbeda dari perusahaan yang lain.
3. Minim SDM
Jumlah anggota tim startup biasanya akan kurang dari 20 orang. Bahkan ada juga perusahaan startup yang hanya terdiri dari 3 sampai 5 orang. Namun semua kegiatannya bisa lancar karena dengan bantuan teknologi yang ada.
4. Multitasking
Dengan jumlah anggota yang minim, maka seluruh anggota startup dituntut untuk bisa multitasking atau menguasai pekerjaan yang lebih banyak dibanding seharusnya.
5. Memiliki Semangat Jiwa Muda
Karakteristik lain dari startup adalah memiliki semangat jiwa muda. Artinya anggota tim startup harus bisa bekerja dengan penuh semangat untuk menjalankan dan mengembangkan inovasinya.
6. Ketidakpastian
Dikarenakan startup adalah perusahaan yang baru dirintis, maka hasil dari pendapatannya juga belum bisa dikatakan stabil. Sehingga akan menyebabkan ketidakpastian dalam beberapa hal, terutama dalam hal pendapatan.
7. Didominasi teknologi
Istilah startup hanya diperuntukan bagi perusahaan yang bergerak dibidang teknologi. Sehingga tidak semua bidang usaha yang menggunakan internet bisa dijuluki startup.
8. Memakai Internet
Dalam perusahaan startup, internet menjadi hal penting dan wajib ada. Karena perusahaan ini menggunakan media internet untuk mengerjakan dan menciptakan suatu produk, hingga dijadikan sebagai alat untuk menjalin komunikasi bisnis.
Lihat Juga: Cara Membuat Proposal Penelitian
Perbedaan Perusahaan Startup Dan Konvensional
Baik perusahaan startup maupun konvensional apabila ditinjau dari aspek legalnya, keduanya merupakan suatu perusahaan berbadan hukum. Namun dari segi lainnya, ada beberapa perbedaan yang mendasar antara perusahaan rintisan dan konvensional.
Misalnya dari segi tujuan, pertumbuhan perusahaan menjadi prioritas utama startup sehingga perusahaan banyak menggelontorkan dana di fase awal dan tentu saja hal ini sangat beresiko. Sementara pada perusahaan konvensional memiliki tujuan untuk secepatnya memberikan profit kepada pemilik perusahaan.
Untuk hal pendanaan, founder startup biasanya hanya mengeluarkan dana ketika mulai merintis bisnis sedangkan untuk pendanaan berikutnya, perusahaan itu akan mencari investor yang tertarik pada bisnis mereka tersebut.
Jika investor sudah tertarik terhadap bisnis mereka, maka investor tersebut akan menggelontorkan dana dengan jumlah jutaan hingga milyaran rupiah yang akan diterima perusahaan tersebut. Sementara pada perusahaan konvensional, sumber pendanaannya berasal dari satu atau lebih pemilik perusahaan. Selain itu, sumber pendanaan perusahaan konvensional lainnya berasal dari hasil profit yang diputar kembali.
Dari segi operasional, startup lebih banyak ditentukan oleh founder atau manajemen perusahaan. Investor yang memberinya dana tidak akan terlalu ikut campur dalam pengelolaan perusahaan, namun biasanya investor akan dilibatkan pada keputusan-keputusan strategis.
Sementara pada perusahaan konvensional, operasional perusahaan banyak dipengaruhi oleh kehendak pemilik perusahaan secara langsung maupun tidak langsung. Sekarang sudah mengertikan apa itu startup. Sesuai dengan yang kita bahas kali ini pengertian startup dan contohnya, berikut adalah contoh-contoh perusahaan startup:
Contoh Perusahaan Startup yang Ada di Dunia
1. Startup Facebook
Popularitas facebook sudah tidak bisa diragukan lagi, meskipun sekarang sudah berganti nama menjadi “Meta”. Perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini tidak pernah absen ketika kita menyebut contoh startup yang paling sukses di dunia. Facebook merupakan perusahaan yang memenuhi keseluruhan kriteria bisnis startup.
2. Startup Gojek
Ini adalah salah satu startup yang sangat populer dan terkenal akan kesuksesannya di Indonesia. Gojek adalah rintisan bisnis di bidang transportasi, yang mengadopsi ide brilian dari Uber asal amerika.
3. Startup Tokopedia
Tokopedia dibuat oleh William Tanuwijaya, asli orang sumatra yang merantau ke jakarta. Dia adalah seorang lulusan teknik informatika, juga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan software dan situs berbasis informasi lainnya. Tokopedia berhasil masuk ke dalam jajaran perusahaan startup terbaik di Indonesia.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Startup dan Contohnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih
Baca Juga: Cara Menerbitkan Buku Secara Indie